Tahukah Anda, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) angka inflasi di Indonesia mencapai 4,35% yoy (dari Juni 2021 ke Juni 2022). Angka tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi selama 5 tahun terakhir atau sejak Juni 2017.
BPS melaporkan, inflasi di Indonesia pada Juni 2022 terjadi karena kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Tingkat inflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 8,26% (yoy). Meskipun tingkat inflasi Juni 2022 yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, namun menurut pemerintah masih tergolong moderat dibandingkan beberapa negara lain.
Lalu, apa sebenarnya inflasi itu dan bagaimana dampaknya?
Inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Dampak dari inflasi berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Dampak negatif khususnya terjadi bagi masyarakat berpenghasilan tetap, karena terjadi kenaikan pada barang-barang serta kebutuhan pokok sehingga secara tidak langsung akan mengurangi penghasilan masyarakat tersebut.
Kini yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara kita menyikapinya? Berikut langkah cerdas dalam menghadapi Inflasi:
- Mulai bijak dalam pengeluaran (hidup hemat)
- Perbanyak menabung
- Mengalokasikan dana ke investasi yang aman
Berbicara tentang investasi yang aman, BPR Pinang Artha memiliki produk deposito yang memiliki bunga lebih tinggi dari bunga deposito pada bank umum. Deposito BPR Pinang Artha menjadi solusi bagi Anda yang mencari alternatif investasi yang aman.